skip to main |
skip to sidebar
Di suatu malamaku termenung sendirianmelihat indahnya ciptaan tuhan seisi bumi yang fana inilalu mindaku jauh melayangterkenangkan pada seseorangyang pada zahirnya jauh dari pandangannamun amat dekat di dasar hati nuranikukehadiran insan itu dalam hidupkuibarat sebutir mutiara yang bersinarnun jauh di dasar lautanbergemerlapan, berharga, amat bernilai buat diri inisenyum tawanya, lirikan manja matanya,bisikan romantisnya, liuk tingkahnyasentiasa menari-nari di tubir matakuacapkali terngiang di telingakuaku bahagia dalam sengsaraduhai puteri hatikutiba masanya buatku pergibukan pergi selamanyanamun pemergian ini buat sementara cumademi kau dan akudemi keutuhan ikatan suci kitaku tahu kau mengerti semua iniduhai sayangkujangan sesekali air mata jernih membasahipipi sucimudek terkenangkan memori kita bersamamengertilahaku di sini sentiasa merinduimumenyayangimu dan mencintaimusetulus hati kecilkuhanya satu pintakusayangi dan cintailah dirikubersama secangkir keikhlasandisemai dengan setulus pengorbanandisirami sejernih penghargaandan bertemankan sesuci kejujuranduhai nyawakuku tahu kau kerinduanmungkin dirimu kesunyiantapi bukan niatku membiarkanmujauh sekali membuangmubahkan kuingin selalu disampingmumendengar bait bisikmumelayan seraut karenahmunamun apakan dayakusemua bukan pintakuduhai rindukujangan pernah kau cuba berubahhari ke hari ku tenungkankian berlainan perwatakanmukian bergoncang pendirianmukian berantakan peganganmutidak lagi ku mengenal dirimuandai ini khilafkumaafkanlah dirikuduhai ratu hatikudengar dan tenung kata hati inidi sini aku berjanjiakan sentiasa menyayangimudan mencintai dirimuselagi aku diperlukan dalam hidupmuselagi nafasku belum terhentiitu janjikuduhai sayangkukenanglah semua kata inikerana bicara sehelai kertas kumal iniibarat bicara sekeping hatikuibarat bicara scebis perasaankudari insan yang entah siapa dihatimu...hmm daa..